7 Kesalahan Wawancara Kerja yang Harus Dihindari

Kesalahan Wawancara Kerja yang Harus Dihindari

Kamu sering wawancara kerja, tetapi selalu gagal? Mungkin kamu mengira jika semua persiapan interview telah berjalan dengan matang. Namun tidak ada salahnya jika kamu mencoba untuk introspeksi diri. Mungkin saja kamu melakukan kesalahan wawancara kerja yang kamu sendiri tidak menyadarinya.

Setiap perusahaan tentu punya faktor pertimbangan yang matang sebelum menerimamu bekerja. Jadi kamu harus mempersiapkan lebih matang lagi, apa saja yang diperlukan dan hal apa saja yang sebaiknya kamu hindari.

Seperti dilansir dari the balance careers, berikut adalah hal-hal yang perlu kamu hindari saat wawancara kerja yang bisa kamu coba.

1. Persiapkan Diri dengan Matang

Kesalahan wawancara kerja bisa disebabkan dari ketidaktahuan calon pelamar dalam menjawab pertanyaan informasi latar belakang perusahaan, mulai dari sejarah berdirinya perusahaan, lokasi perusahaan, divisi dan lain sebagainya.

Jadi, sebaiknya kamu mengumpulkan informasi latar belakang perusahaan yang ingin kamu lamar. Dengan demikian, kamu punya persiapan jawaban ketika perusahaan mengajukan pertanyaan tersebut.

2. Berpakaian yang Kurang Pantas

Penampilan menjadi hal pertama yang akan dilihat oleh perusahaan dalam merekrut calon karyawan. Meski tidak menjadi patokan, tetapi jika kamu berpenampilan buruk atau kurang sopan, perusahaan bisa saja langsung menolak, karena penampilanmu yang dianggap tidak pantas. 

Menurut Glamour, setiap industri punya standar berpakaian masing-masing. Ada yang santai, ada juga yang menuntut berpakaian formal dan lain sebagainya. Jadi, sesuaikan saja dengan jenis perusahaan yang kamu lamar, tetapi tetap mengutamakan kesopanan dalam berpakaian.

3. Bangun Komunikasi yang Baik

Tahukah kamu, kesan pada 30 detik awal saat interview menjadi salah satu faktor penentu apakah kamu berhasil diterima bekerja atau tidak. Hal ini menandakan bahwa begitu pentingnya komunikasi ketika melakukan wawancara. Membangun komunikasi yang baik, tidak hanya dengan pewawancara saja, tetapi juga semua orang di sekitarnya.

Jadi, sebelum proses wawancara berlangsung, persiapkan diri dengan baik. Sebisa mungkin lakukan kontak mata, tunjukkan kepercayaan diri dan libatkan orang yang kamu ajak bicara. Hal ini akan memberitahukan kepada pewawancara bahwa kamu merupakan kandidiat yang sangat baik untuk posisi yang kamu lamar.

4. Hindari Jawaban yang Ngasal

Hal ini terlihat sepele, tetapi banyak yang tidak concern. Mengapa? Biasanya kebanyakan calon pelamar akan asal menjawab saja ketika ia menjawab pertanyaan yang sulit. Jika memang tidak tahu jawabannya, lebih baik jujur saja kepada pewawancara, agar tidak menjawab sembarangan.

Jujur lebih baik daripada kamu memberikan jawaban sembarangan atau tidak jelas. Bukannya nyambung, arah komunikasi malah semakin tidak jelas, karena kamu memberikan jawaban yang ngasal. Hal ini justru akan menjadi bumerang bagi kamu sendiri.

5. Fakta yang Dibagikan Harus Jelas

Setiap pelamar, biasanya akan mencantumkan beberapa data yang diminta ke dalam sebuah CV (Curriculum Vitae) atau daftar riwayat hidup. Selain itu, kamu juga biasanya akan diminta kembali untuk mengisi data lamaran kerja oleh perusahaan.

Pastikan kamu mengetahui dengan jelas, informasi yang diperlukan, misalnya kapan tahun kelulusan, tanggal kerja sebelumnya dan informasi lainnya. Jangan sampai kamu memberikan data yang berbeda, sehingga akan membuat perekrut bingung.

6. Terlalu Banyak Bicara

Kesalahan wawancara kerja selanjutnya adalah kebanyakan bicara. Mungkin kamu adalah orang yang hobi sekali mengobrol, sehingga kamu banyak memberikan jawaban yang sebenarnya tidak diperlukan oleh perekrut. Ingat, pewawancara tidak perlu mengetahui seluruh kisah hidupmu.

Jaga komunikasi dengan pewawancara sebaik mungkin. Berikan jawaban yang ringkas, padat dan jelas. Sehingga arah pembicaraan jelas dan tidak ngawur ke sana ke mari. Kamu cukup jawab saja pertanyaan yang dilontarkan. Jangan mengoceh terlalu banyak.

7. Menjawab Secara Cerdas

Meski kamu dianjurkan untuk tidak terlalu banyak bicara saat wawancara, tetapi bukan berarti kamu menjawab semua pertanyaan hanya dengan satu atau dua kata saja. Atau kamu hanya menjawab dengan iya atau tidak saja. Ini bukan persidangan!

Sebaiknya kamu bangun komunikasi yang baik dan positif saat wawancara. Salah satunya dengan memberikan jawaban yang cerdas. Artinya kamu menjawab secara responsif serta memberikan jawaban sebaik mungkin, sesuai dengan fakta dan data yang kamu ketahui.

Banyak orang yang mengganggap sepele proses wawancara, sehingga ia hanya mempersiapkan seadanya saja. Padahal, interview merupakan pintu gerbang untuk bisa lanjut ke tahap berikutnya. 

Jika wawancaranya saja asal-asalan, bagaimana mungkin bisa diterima perusahaan. Kemungkinannya kecil sekali, kecuali memang sudah rezeki kamu.

Oh iya, untuk membekali kamu agar memiliki pengetahuan yang lebih banyak lagi, tidak ada salahnya jika kamu rajin membaca buku yang berkaitan dengan dunia kerja. Yah setidaknya kamu punya bekal yang cukup untuk menghadapi proses wawancara.

Semoga bermanfaat.

Related Posts

Posting Komentar

0 Komentar