Naik Truk Oleng Ngebut Sama Saja Seperti Naik Wahana. Bikin Takut!

Pengalaman Naik Truk Canter Oleng

Bagi sebagian orang, naik kendaraan dengan kecepatan tinggi, sama saja dengan menantang maut, karena risikonya sangat tinggi. Bisa saja kendaraan hilang kendali dan terguling. Banyak supir memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi, terutama di jalanan bebas hambatan. Bukan hanya bus saja yang ngebut, ternyata sebagian truk oleng juga melakukan hal yang sama. Seolah-olah truk-truk tersebut sedang balapan di sirkuit.

Baru-baru ini, tepatnya empat hari sebelum artikel ini terbit, saya pribadi beru pertama kali naik truk canter yang biasa ngebut dan jalannya miring ke kanan atau ke kiri, sehingga dijuluki truk oleng. Saya dan si sulung menumpang di bagian belakang truk. Sementara istri dan si bungsu duduk di depan di samping pak supir. Gimana ceritanya, kami sekeluarga bisa naik truk oleng? Penasaran kan, simak aja cerita lengkapnya berikut ini.

Truk berjalan ngebut, wajar bikin penumpang takut

Meski saya terbiasa naik bus Luragung Jaya yang dikenal sangat ngebut, tapi rasanya jauh banget saat saya naik truk oleng. Kalau naik bus, saya masih bisa duduk nyaman di dalam bus, meski dalam keadaan ngebut, tapi badan nggak terlempar ke sana ke mari. Sementara saat saya naik truk oleng yang ngebut dan melintasi jalanan yang nggak rata, badan saya terlempar ke sana ke mari. Mirip seperti naik wahana. 

Pengalaman Naik Truk Canter Oleng

Jujur saja, agak serem naik truk di bagian belakang saat malam hari, karena saya nggak bisa melihat kanan kiri. Pemandangan satu-satunya yang bisa saya lihat ya bagian belakang truk saja. Ditambah suasana gelap gulita di belakang truk. Pencahayaan cuma dari lampu penerangan di jalan raya. Meski keliatannya seru, tapi tetap bikin jantung berpacu.

Pindah rumah, ikut nebeng truk malah jadi lebih murah

Situasi di Kota Depok yang semakin nggak kondusif gara-gara pandemi, memaksa saya harus pindah rumah ke kampung dan tinggal di sana sementara. Saya pun harus mencari truk untuk membawa semua barang seisi rumah. Awalnya istri dan kedua anak saya mau naik travel, tapi karena kondisi lagi PPKM Darurat (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat), maka kami urungkan niat tersebut. Dengan amat sangat terpaksa, kami pun memutuskan untuk ikut naik truk juga.

Pengalaman Naik Truk Canter Oleng

Biaya sewa truk oleng menuju Tegal sebesar dua juta rupiah saja. Kenapa bisa murah? Soalnya truk oleng ini mengangkut sayuran dari Jawa Tengah menuju Jabodetabek. Setelah bongkar muat, truk kembali lagi ke Jawa Tengah. Daripada truk dalam keadaan kosong, maka disewakan untuk mengangkut barang pindahan. Cara ini jauh lebih murah dibanding truk harus bolak balik. Makanya kalau kamu mau pindahan, bisa mempertimbangkan untuk menyewa truk yang searah.

Bawa barang banyak, truk jadi penuh sesak

Saya pikir barang-barang saya nggak bakalan muat di dalam truk. Ternyata saya keliru, semua barang bisa masuk, meski penuh sesak. Adapun barang-barang yang saya bawa terdiri dari dua buah motor, satu set sofa pojok + meja kaca, lemari tv, lemari kerja, kitchen set atas bawah, mesin cuci, kulkas satu pintu, dua buah kasur + satu tempat tidur, rak sepatu, dua sound system Polytron besar dan berbagai perintilannya.

Pengalaman Naik Truk Canter Oleng

Penataannya juga terbilang cukup apik. Supaya penumpang yang naik di belakang truk bisa tiduran, kasur ditumpuk di bagian paling atas. Jadi posisi saya dan si sulung berada paling atas. Bukannya bisa tidur dengan nyaman, justru kami dibuat bergoyang ke sana kemari selama di perjalanan. Apalagi kalau supir bermanuver, truk serasa miring ke kanan dan ke kiri.

Truk canter yang selalu banter

Kebanyakan truk oleng ini merupakan hasil modifikasi truk canter di tangan kreatif para truk mania. Biasanya mereka mengubah desain bumper dan warna. Lalu menambahkan gambar-gambar menarik yang terkadang bisa bikin senyum-senyum sendiri.

Pengalaman Naik Truk Canter Oleng

Menurut saya, ukuran truk canter modifikasi ini lebih tinggi dibanding truk colt diesel biasa. Makanya bisa muat banyak barang. Ciri khas dari truk oleng ini punya besi yang menjulang ke atas dan ditutupi terpal. Bentuknya mirip seperti tenda kemah anak pramuka. Inilah kenapa bisa memuat lebih banyak muatan.

Fenomena truk oleng atau truk goyang, bikin masyarakat meradang

Fenomena truk oleng ini serupa dengan fenomena 'Om Telolet Om' beberapa waktu silam. Namun bedanya, jika fenomena telolet hanya sebatas hiburan saja, tapi fenomena truk oleng justru bisa berujung petaka. Pasalnya truk oleng ini menjadi ajang atraksi bagi sebagian supir truk. Biasanya hanya untuk gaya-gayaan saja.

Pengalaman Naik Truk Canter Oleng
Image : oto.com

Skill untuk melakukan atraksi truk ini juga perlu nyali besar. Salah perhitungan sedikit saja, nyawa jadi taruhannya. Aturan mainnya tidak berbeda jauh seperti fenomena telolet, di mana para remaja atau anak-anak berdiri di sisi jalan dan mereka akan mengacungkan jempol untuk meminta supir menggoyang-goyangkan truknya saat melintas. Lantas mereka pun merekam aksi supir truk untuk diunggah ke YouTube. 

Aksi mereka ini terkadang bikin masyarakat meradang. Lah gimana nggak meradang, aksi atraksi supir truk ini bisa menyebabkan kecelakaan. Yang rugi bukan hanya si supir truknya saja, tapi juga pengguna jalan lainnya. Namun nggak semua supir truk mau melakukan hal gila ini. Kalau ngebut, memang nggak diragukan lagi, tapi atraksi, hanya supir-supir truk ber-skill tinggi dan bernyali besar saja yang mau melakukannya.

Related Posts

Posting Komentar

0 Komentar