Halo teman-teman semuanya. Apa kabarnya? Semoga selalu dalam keadaan sehat dan bahagia ya. Pada kesempatan kali ini, saya ingin berbagi pengalaman bagaimana cara mengurus surat pindah antar provinsi. Sebenarnya prosesnya mudah, hanya saja kita mau meluangkan waktu dan tenaga.
Ceritanya, saya dan keluarga kecil memutuskan untuk hijrah ke kampung istri di Tegal sejak Juli 2021 lalu. Namun saat itu, saya belum sempat mengurus surat pindah untuk membuat KTP Tegal. Jadi, saya masih pakai KTP DKI selama tinggal di Tegal.
Lama-kelamaan kok nggak enak juga ya, sudah tinggal di kampung, tapi KTP-nya masih DKI. Kalau mau mengurus administrasi pasti bakalan ribet, terutama yang berurusan dengan sekolah anak saya.
Kebetulan si bungsu sebentar lagi mau masuk ke SD Negeri dan si sulung rencananya mau masuk ke SMP Negeri di Tegal. Maka dari itu, saya harus mengubah data terlebih dulu, mulai dari KTP dan KK dari DKI Jakarta menjadi Tegal. Biar proses pendaftaran ke SDN dan SMPN jadi lebih mudah.
Namun enaknya, saat mau disuntik vaksin di Tegal, saya dan istri masih bisa ikutan daftar dengan menggunakan KK dan KTP DKI lho, hehehe....
Atas dasar kepentingan sekolah kedua anak saya itulah, saya memutuskan untuk segera mengurus surat pindah antar provinsi, yakni dari Provinsi DKI Jakarta ke Provinsi Jawa Tengah.
Penasaran gimana caranya dan juga prosesnya berapa lama? Yuk baca dari awal dan jangan di-skip ya, karena prosesnya berurutan.
Minta Surat Pengantar Pindah dari RT Daerah Asal
Senin, 31 Januari 2022
Untuk mengurus surat pindah ini, mau nggak mau saya harus ke Jakarta terlebih dulu. Saya pun menginap di tempat orang tua di wilayah Tangerang Selatan.
Langkah paling awal adalah meminta surat pengantar pindah dari daerah asal. Saya pun meluncur ke rumah Pak RT di daerah Petogogan, Jakarta Selatan untuk minta surat pengantar pindah. Jangan lupa, bawa KTP dan KK yang asli ya.
Sampai di rumah Pak RT, saya diminta mengisi surat pengantar pindah tersebut. Mulai dari nama, tempat tanggal lahir, agama, nomor KTP/KK (lama), alamat dan keperluannya apa. Setelah mengisi dengan lengkap, surat tersebut ditandatangan dan dicap oleh Pak RT.
Selanjutnya saya langsung ke rumah Pak RW untuk meminta tanda tangan dan cap. Rumahnya nggak begitu jauh dari rumah Pak RT. Kebetulan banget, Pak RW lagi ada di rumah, jadi surat saya bisa langsung ditandatangan.
FYI, proses awal ini, nggak ada biaya apapun. Hanya saja saya ngasih uang rokok untuk Pak RT sebagai ucapan terima kasih. Ini sih tergantung kitanya, mau ngasih atau nggak, ya terserah.
Lanjut Mengurus Berkas ke Kelurahan Petogogan, Jakarta Selatan
Senin, 31 Januari 2022
Setelah urusan di tingkat RT dan RW selesai, selanjutnya saya langsung ke Kelurahan Petogogan. Semua berkas tadi (Surat Pengantar, KTP dan KK asli) diserahkan ke Kelurahan. Saya pun langsung menjelaskan maksud dan keperluan saya ke petugas.
Untuk mengurus surat pindah domisili di Kelurahan Petogogan, masih bisa dilakukan secara tatap muka. Namun ada beberapa keperluan administrasi yang dilakukan secara online, karena masih masa pandemi.
Enaknya pelayanan di kelurahan sekarang, semua proses administrasi dilakukan di satu loket yang sama. Nggak seperti dulu yang harus bolak-balik ke divisi yang berbeda, tergantung keperluannya.
Setelah saya menyerahkan semua berkas tersebut, lalu KTP asli dikembalikan ke saya, dengan posisi salah satu sisi KTP-nya sudah digunting. Nantinya, KK asli akan ditahan di Kelurahan.
Setelah itu, saya dikasih selembar Surat Keterangan Pindah dari Kelurahan Petogogan.
OKE, semua urusan administrasi dari wilayah asal (Kelurahan Petogogan, Jakarta Selatan) telah selesai. Prosesnya cepat dan tanpa membayar biaya sepeserpun di kelurahan.
Mengurus ke Disdukcapil Tegal, Tapi Wajib Daftar Online Dulu
Jum'at, 25 Februari 2022
Setelah proses dari kelurahan asal selesai, selanjutnya saya mengurus berkas ke Disdukcapil tujuan.
Hari ini saya meluncur ke Disdukcapil Tegal. Lokasinya ada di daerah Slawi. Jaraknya lumayan jauh dari tempat tinggal saya di dekat Guci. Setelah sampai di lokasi, ternyata saya harus daftar online dulu untuk dapetin nomor antrian.
Wah sudah datang jauh-jauh, ternyata ditolak. Sakitnya tuh di sini!
Berhubung situasi masih pandemi, jadi semua proses administrasi wajib daftar online terlebih dulu lewat ponsel.
Sebelum pulang, petugas membantu saya untuk mendaftarkan secara online di ponsel saya. Akhirnya saya bisa mendapatkan nomor antrian yang dijadwalkan hari Selasa, 01 Maret 2022. Jangan lupa screenshoot nomor antriannya ya.
Ini alamat website Disdukcapil Kabupaten Tegal online : https://disdukcapil.tegalkab.go.id/
Selasa, 01 Maret 2022
Hari ini jadwal saya ke Dukcapil Tegal. Namun sebelum ke sana, saya pastikan untuk membawa semua berkas, seperti :
- KTP DKI asli (wajib ada)
- Surat Pengantar dari Kelurahan Petogogan, DKI (wajib ada)
- Fotocopy buku nikah (jika sudah menikah). Kalau masih jomblo, ya nggak perlu bawa (wajib ada)
- Fotocopy akta kelahiran suami dan istri (kalau hilang nggak apa-apa, tapi usahakan ada)
- Ijazah terakhir (opsi saja, nggak bawa juga nggak apa-apa)
Setelah tiba di loket, tunjukkan screenshoot nomor antrian di ponsel. Setelah itu, baru serahkan semua berkasnya. Waktu itu kebetulan akta kelahiran istri saya hilang, tapi kata petugasnya nggak apa-apa sih. Jadi hanya akta kelahiran saya saja yang diserahkan.
Prosesnya hanya sekitar 15 menit menunggu. Setelah selesai, KTP DKI asli saya ditahan di Disdukcapil Tegal untuk proses cabut berkas. Dari Disdukcapil saya dikasih selembar Surat Keterangan Datang WNI (Antar Provinsi).
Bawa Berkas Dari Disdukcapil Tegal Untuk Diserahkan ke Kelurahan Tujuan
Selasa, 01 Maret 2022
Setelah dari kantor Disdukcapil, saya langsung ke Kelurahan Lengkong, Tegal. Berkas Surat Keterangan Datang WNI tadi saya serahkan ke petugas kelurahan.
Menurut petugasnya, semua data akan disamakan sesuai dengan data di buku nikah. Jadi siapin saja buku nikahnya sekalian.
Dari kelurahan, saya mendapatkan dua berkas, yaitu :
- 1 lembar formulir permohonan KTP WNI (gambar 1)
- 1 lembar formulir permohonan KK (gambar 2)
Kebetulan petugasnya baik, jadi dia semua yang isi datanya, hehehe... Atau memang begitu prosedurnya. Nah, kedua berkas tersebut harus dibawa ke Kecamatan Bojong, Tegal untuk proses selanjutnya.
Proses Pembuatan Kartu Keluarga dan KTP di Kecamatan Tujuan
Senin, 07 Maret 2022
Pagi-pagi saya meluncur ke kantor Kecamatan Bojong sambil membawa berkas formulir permohonan KK dan formulir permohonan KTP. Jangan lupa ya, sebaiknya fotocopy dulu berkasnya.
Saya langsung masuk ke ruang pengurusan KK dan KTP.
Sampai di sana, ternyata saya hanya menyerahkan berkas permohonan KK saja. Sementara berkas KTP saya bawa pulang lagi. Ternyata berkas KTP harus diserahkan ke Disdukcapil Tegal, untuk selanjutnya proses cetak e-KTP.
Di kecamatan, nggak ada proses isi formulir atau apapun, hanya menyerahkan berkas permohonan KK saja. Jadi kalau kita nggak berhalangan nggak bisa datang, masih bisa diwakilkan.
Saya disuruh balik lagi ke kecamatan pada hari Jum'at, 11 Maret 2022 untuk mengambil KK.
Jum'at, 11 Maret 2022
Pagi hari, saya ke Kecamatan Bojong lagi untuk mengambil KK yang sudah selesai. Ternyata bentuk KK yang sekarang berbeda dengan yang sebelumnya. KK sekarang mirip seperti fotocopyan dan kertasnya lebih tipis. Jadi sebaiknya langsung dilaminating saja ya biar nggak rusak.
Menurut info petugas kecamatan, untuk proses pembuatan KTP harus antri online lagi lewat ponsel. Karena saat itu masih pandemi ya guys.
FYI, blanko KTP biasanya kosong, jadi nggak langsung tersedia. Jadi, saat mau daftar antrian online, kita harus rajin cek untuk jadwal pembutan KTP.
Daftar Antrian Online Disdukcapil Untuk Proses Pencetakkan e-KTP
Kamis, 17 Maret 2022
Sekitar pukul 09,57 pagi, saya iseng ngecek antrian online di hape. Eh ternyata ada slot yang kosong. Kalau nggak salah, tersedia dari tanggal 29 Maret - 31 Maret 2022 saja.
Setelah melalui berbagai pertimbangan, saya memilih antrian hari Selasa, 29 Maret 2022. Nggak lama, ada pesan masuk ke WA dari Disdukcapil Tegal untuk konfirmasi soal jadwal pencetakkan KTP.
Selasa, 29 Maret 2022
Sekitar pukul 08,30 pagi, saya meluncur ke Disdukcapil Tegal lagi. Nggak lupa saya siapkan screenshoot antrian online di hape, fotocopy KK dan formulir permohonan KTP yang dari Kelurahan Lengkong.
Lokasi untuk mencetak KTP berada di belakang gedung Disdukcapil. Setelah tiba di lokasi, saya langsung masuk ke kantor dan ternyata cukup menyerahkan berkas fotocopy KK saja.
Oh iya, saat itu petugas menanyakan mana KTP asli saya, lalu saya bilang KTP aslinya sudah diambil di Disdukcapil, karena ini cuma cabut berkas saja dari DKI ke Jawa Tengah. Jadi tanpa perlu menunjukkan KTP asli. Cukup fotocopy KK saja.
Setelah menunggu sekitar 20 menit, nama saya pun dipanggil dan ternyata KTP saya dan istri sudah jadi. Wow cepat banget ya. Setelah ngecek detail KTP, saya langsung meluncur pulang.
FYI, berhubung hanya proses pindah domisili antar provinsi saja, proses mencetak KTP bisa langsung jadi. Nggak ada proses foto diri segala.
Berbeda dengan proses pembuatan KTP baru, biasanya prosesnya bisa sekitar satu minggu, baru jadi.
FYI, Seluruh data di KK masih sama, kecuali nomor KK dan alamatnya saja yang berbeda. Sementara NIK di KTP masih sama, yang berbeda hanya informasi alamatnya saja.
FYI, berhubung saya mengurus semuanya sendiri (tanpa bantuan orang lain apalagi calo), nggak ada biaya sepeserpun, mulai dari Kelurahan Petogogan, Kelurahan Lengkong, Kecamatan Bojong hingga Disdukcapil Tegal.
💙💙💙
Nah itu tadi, pengalaman saya saat mengurus surat pindah domisili antar provinsi. Semoga artikel ini bisa bermanfaat sekaligus menambah wawasan, terutama bagi kamu yang berencana akan pindah KTP juga.
Oh iya, mungkin saja beberapa tahun mendatang (setelah pandemi corona selesai), pasti ada perubahan mengenai proses dan prosedur pembuatan surat pindah antar provinsi.
Jadi, artikel yang saya tulis sekarang ini, adalah berdasarkan pengalaman saya di tahun 2022 ya guys. Namun kalau sampai ada perubahan pun, semoga nggak terlalu signifikan sih. Jadi artikel ini masih bisa dijadikan sebagai acuan.
){kind=link}
0 Komentar